Minggu, 22 Desember 2013

Dearest Putri

     Setiap Hari aku selalu di bangunkan oleh cahaya mentari kecil yang menyusup melalui kisi-kisi jendela. aku terjaga. Di dalam hati aku mengucap syukur kepada Tuha yang mau membiarkan kesempatan untuk menikmati pagi ini setelah semalam mati suri.

    Selamat Pagi dunia ^^
Fajar menyambut . ketika kusibak kirai jendela, wajah tirus mama tertangkap oleh mataku. ya setiap pagi mama tak pernah absen merawat pucuk-pucuk bunga di taman. Bunga itu mekar. sejuta warna indahya hadir meramaikan dunia yang hitam yang putih.
   Dari situlah mama mengajar kanku Cinta sejati.
Selayaknya cinta sejati sang perawat kebun kepada pucuk bunga yang dirawat dengan penuh kasih.
   Di saat pucuk mawar merekaah, ia tak harus memetik dan memasukannya kedalam vas di dalam ruang tamu. untuk menyayanginya , ia takharus memiliki karna dengan memiliki, itu justru akan membuat sang mawar layu dan mati.
   Apakah Aku harus seperti itu .?
   Apakah Aku harus membiarkan bunga selama ini aku cari tetap berada di taman?
Ahh,mana mungkin aku bisa merawat nya dengan baik, jika aku sendiri tidak memilikinya!
    Aku harus memetik dan membawanya kedalam rumah!
kamu tahu. membiarkan mawar tetap di taman adalah sebuah tindakan bodoh. bila bukan aku yang memetiknya, pasti suatu saat orang lain yang memetiknya. Aku tidak mau menyesal harii ini aku akan bergegas memetik sang mawar, akan aku lindungi dia dari panas dan dingin nya dunia , tidak boleh ada yang memilikinya selain aku. karena aku yakin dia akan tumbuh berkembang dengan sempurna bila yang merawat nya aku . hanya aku

Mawar , Maukah engkau menjadi milikku?

Love,
Ts